Sudah Tahu Sejarah Gunung Rinjani Lombok  dan Asal Usul Nama? Ternyata dari 2 Sosok Ini

19 April 2024, 06:00 WIB
dokumentasi puncak gunung rinjani dan segara anak /instagram/@gunungrinjani.id/

Bali.pikiran-rakyat.com - Gunung Rinjani Lombok adalah salah satu gunung tertinggi di Indonesia.

Gunung Rinjani Lombok juga menjadi surganya para pendaki karena tantangan dan keindahan alamnya.

Namun tahukah anda, asal usul penamaan Rinjani untuk Gunung Rinjani Lombok?

Baca Juga: Cuma di Bali Ada Istilah Nyama Selam (Saudara Muslim), Kisah 40 Bodyguard Raja Klungkung

Bali.pikiran-rakyat.com melansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya adalah dua nama sosok yang menjadi cikal bakal penamaan Gunung Rinjani Lombok.

Kata Rinjani, menurut warga setempat, Saroni artinya tinggi dan tegak.

Makna kata itu tampaknya sesuai dengan kondisi geografis Gunung Rinjani, gunung tersebut merupakan gunung yang paling tinggi nomor dua di Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Monumen Bajra Sandhi: Salah Satu Objek Wisata Sejarah dan Terkenal di Kota Denpasar

Selanjutnya, nama Gunung Rinjani sangat mungkin berasal dari kata Rara Anjani yang berubah menjadi Renjani dan selanjutnya menjadi Rinjani seperti yang kita kenal sekarang ini.

Sehubungan dengan kata Rara Anjani, di daerah Lombok Timur dapat ditemui Desa yang bernama Desa Anjani.

Demikian pula gedung pertemuan di Mataram yang diberi nama Gedung Dewi Anjani.

Baca Juga: Wisata Budaya di Denpasar, Dari Sanggar Hingga Pusat Kesenian di Bali, Nomor 5 Berkaitan Berkaitan dengan Keme

Hal itu tentunya menunjukkan bagaimana masyarakat sangat menghormati dan menghargai nama tersebut meskipun sudah tidak sepenuhnya mempercayai mitos tersebut (Herman dkk, 1990/1991:48).

Namun, pemerintah Kabupaten Lombok Utara justru menjadikan Gunung Rinjani sebagai lambang kabupaten tersebut.

Pada lambang tersebut secara khusus yang berhubungan dengan Gunung Rinjani disebutkan sebagai berikut.

Baca Juga: Rekomendasi Jenis Kuliner yang Bisa Dinikmati di Kawasan Wisata Pantai Kuta Bali

Rinjani disebutkan sebagai pusat kosmos yang merupakan orientasi kosmologis masyarakat sasak pada umumnya dengan menyebutnya sebagai “daya”.

Pusat kosmos dan konsep masyarakat Sasak merupakan pusat kekuatan magnet bumi dan kekuatan spiritualitas sehingga seluruh arah (dalam konteks peradaban) diorientasikan ke arahnya, misalnya dalam orientasi penataan ruang.

Rinjani sebagai simbol ekologis disebut sebagai pasak gumi yang menjamin keharmonisan kehidupan dalam kelestarian dan keseimbangan lingkungan.

Baca Juga: 4 Desa Wisata di Sekitar 'Bali Baru' Danau Toba dan Atraksi yang Bisa Dinikmati, Jangan Lewatkan Informasinya!

Rinjani sebagai kebangaan masyarakat Lombok utara sebagai salah satu gunung berapi aktif yang termasuk dalam kategori tertinggi di Indonesia (Tim Penyusun Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat. 2011:74).

Nama Gunung Rinjani  dari beberapa data disampaikan berasal dari nama Dewi Rinjani yang merupakan anak Datu Taun dan Dewi Mas (Saroni.tt:28).

Namun, data lainnya menyatakan bahwa nama Gunung Rinjani sangat mungkin berasal dari kata Rara Anjani yang berubah menjadi Renjani dan selanjutnya menjadi Rinjani seperti yang dikenal sekarang ini (Herman dkk, 1990/1991:23).

Baca Juga: Hanya Rp10.000,! Wisata Air Terjun di Kawasan Gunung Rinjani Lombok Ini Bisa Dinikmati

Di sisi lain, ternyata ada nama gelar untuk sultan di kerajaan Lombok yakni Sultan Rinjani, yang merupakan anak dari Gaoz Abdul Razak yang bernama asli Zulkarnaen.

Pada kisah yang lain lagi, Sultan Rinjani itu merupakan anak dari Pengendeng Segara Katon Rambitan (Djelenga. 1987:42).

Yang menjadi persoalan adalah nama gunung itu diambil dari nama Dewi Anjani ataukah diambil dari nama Sultan Rinjani.

Masalah ini tidak  dapat dijelaskan secara pasti karena sumber-sumber yang didapatkan rata-rata berbentuk cerita rakyat dan babad yang kesahihannya masih perlu diuji dan diteliti lebih mendalam. ***

Editor: Nyoman Askara

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler