Network
Bali.pikiran-rakyat.com - Ada pernyataan mengejutkan yang diungkapkan I Nyoman Tri Dana Yasa selaku owner, trader tunggal, serta Direktur PT Dana Oil Konsirisum (DOK). Di mana, dia mengaku sempat dijanjikan oleh penyidik tidak menjadi terdakwa. Namun, faktanya dirinya kini malah kembali terseret dalam kasus investasi bodong tersebut.
Hal itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dengan agenda pemeriksaan saksi Tri Dana Yasa. Pada sidang yang berlangsung pada Selasa, 30 April 2024. Para Terdakwa dengan inisial IPSOA, IPEYA, INAS, RKP, dan IWBA didampingi penasihat hukumnya I Wayan ‘Gendo’ Suardana, S.H., M.H, dkk dari Gendo Law Office "menguliti" peran Tri Dana Yasa dalam kasus ini.
Baca Juga: Polling: Koster Giri Prasta Keok di Pilkada Bali Jika Melawan Pasangan Rai Mantra – De Gadjah
Pada pemeriksaan tersebut, saksi Tri Daya Yasa, menerangkan bahwa dirinya yang meminta ke 5 Terdakwa tersebut untuk mengurus ijin penghimpunan, karena dia takut kena hukum jika melakukan kegiatan tersebut tanpa ijin.
“Kalian (ke 5 Terdakwa) urus lah ijin secara resmi, diuruslah ijin PT itu,” ujar Tri Dana Yasa di depan persidangan. Atas keterangan tersebut, Ketua Majelis Gede Putra Astawa, S.H.,M.H. menginterupsi penjelasan dari I Nyoman Tri Dana Yasa.
“Sebentar iya, saya ingatkan keterangan terdakwa tidak ada di Berita Acara Pemeriksaan seperti yang saudara terangkan barusan itu,” tegas ketua majelis. Atas interupsi dari Ketua majelis, Tri Dana yasa menanggapi: “Saya sudah jelaskan itu ke penyidik, saya disuruh tanda tangan saja sama penyidik,” sebut Tri Dana Yasa.
Baca Juga: Maarten Paes Resmi Jadi WNI, Ernando Tersingkir dari Timnas Indonesia?
Baca Juga: Tenang Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024
