Sejarah Patung Bayi Sakah Ikon Gianyar Bali, Dipercaya Memiliki Kekuatan Simbolis dan Berarura Mistis

- 18 Juni 2024, 18:26 WIB
Patung Bayi Sakah
Patung Bayi Sakah /

Bali.pikiran-rakyat.com - Menempati persimpangan Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, berdiri kokoh Patung Bayi Sakah yang menjadi salah satu ikon wisata kabupaten tersebut.

Patung raksasa berwujud bayi ini tak hanya menarik perhatian wisatawan karena keunikannya, tetapi juga menyimpan cerita sejarah, simbolisme, dan bahkan kisah mistis yang menarik untuk ditelusuri.

Baca Juga: 4 Penginapan di Bedugul dengan View Danau Beratan dan Pura Ulun Danu, Nggak Mahal Lho

Sejarah Patung Bayi Sakah

Dibangun pada tahun 1989, Patung Bayi Sakah, yang juga dikenal dengan nama Patung Brahma Lelare, merupakan gagasan dari Ida Bagus Aji Mangku, seorang tokoh masyarakat Desa Mas.

Konon, ide ini muncul saat Ida Bagus Aji Mangku sedang bermeditasi di pantai dan melihat sosok bayi dalam mimpinya.

Sosok bayi tersebut kemudian diwujudkan menjadi patung yang berdiri gagah di persimpangan jalan yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Diperebutkan Dua Klub Serie A, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Ini Kedapatan Berada di Bali

Makna Simbolis Patung Bayi Sakah

Patung Bayi Sakah bukan sekadar ornamen dekorasi.

Patung ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Bayi dalam patung tersebut merupakan perwujudan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai dewa pencipta alam semesta.

Hal ini melambangkan siklus kehidupan manusia, dari lahir, tumbuh, hingga kembali kepada Sang Pencipta.

Halaman:

Editor: Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah