3 Desa Unik di Bali: Ketika Kristen, Katolik, dan Islam Berbaur dengan Tradisi Pulau Dewata

- 19 Juni 2024, 09:38 WIB
3 Desa Unik di Bali: Ketika Kristen, Katolik, dan Islam Berbaur dengan Tradisi Pulau Dewata
3 Desa Unik di Bali: Ketika Kristen, Katolik, dan Islam Berbaur dengan Tradisi Pulau Dewata /

Bali.pikiran-rakyat.com - Bali, pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan budayanya yang kaya, juga menyimpan berbagai cerita tentang keragaman agama yang hidup berdampingan dengan harmonis.

Di balik pesona pantainya yang memukau dan pura-puranya yang megah, terdapat desa-desa unik yang mempertahankan tradisi Bali meskipun penduduknya menganut agama yang berbeda.

1. Desa Palasari

Desa Palasari, yang terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali bagian barat, adalah rumah bagi komunitas Katolik yang seluruh penduduknya merupakan orang Bali asli.

Baca Juga: 4 Penginapan dengan View Gunung Agung di Karangasem Bali, Bangun Pagi Disambut Pemandangan Indah

Nenek moyang mereka berasal dari Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, dan Gumbrih, Pekutatan, Kabupaten Jembrana.

Pada awal abad ke-20, para misionaris membaptis sejumlah orang Bali menjadi Katolik. Perubahan agama ini memicu konflik dengan keluarga dan tetangga yang masih menganut Hindu, terutama terkait pembagian air untuk irigasi subak.

Ketidakmauan mereka mengikuti upacara Hindu untuk menghormati air membuat situasi semakin sulit.

Akhirnya, untuk menghindari konflik, para Katolik Bali ini dipindahkan ke Jembrana, yang kala itu masih berupa hutan angker. Mereka membuka lahan baru dan mendirikan Desa Palasari.

Baca Juga: Liburan di Bali Lebih Abdol dengan 5 Hotel Unik Berikut Ini, Cek Harga dan Lokasinya

Halaman:

Editor: Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah