Tangkil Di Pura Bali Ini Dipercaya Untuk Memohon Keturunan

Tayang: 6 Juli 2024, 21:10 WIB
Editor: Tim Pikiran Rakyat Bali
Suasana pura di dalam goa yang dipercaya masyarakat untuk memohon keturunan
Suasana pura di dalam goa yang dipercaya masyarakat untuk memohon keturunan /instagram/pikiran-rakyat/

 

Bali.pikiran-rakyat.com- Di tengah hiruk pikuk kawasan wisata Kuta, Kabupaten Badung, Bali, terdapat sebuah pura suci yang menjadi tujuan bagi masyarakat yang ingin memohon keturunan.

Pura tersebut bernama Pura Kereban Langit dan terletak di Banjar Sading, Desa Sading, Kecamatan Mengwi.

Pura ini dipercaya untuk meminta keturunan bagi warga yang ingin tangkil.

Informasi yang dihimpun dari @infomengwi, bahwa pura ini berada di balik kedalaman goa sedalam 6 meter.

Baca Juga: Gak Jauh Dari Legian, Ini Kuliner Bubur 24 Jam Paling Diburu

Baca Juga: Bener Sunset Point, Spot Terbaik Nikmati Senja dengan View Pura Tanah Lot Bali

Pura Kereban Langit Sading menyajikan sebuah pengalaman spiritual yang tak terlupakan.

Keunikannya terletak pada bangunan pura yang bersemayam di dalam gua, dipayungi oleh langit melalui lubang di atasnya yang memungkinkan sinar matahari menyinari bagian dalam goa.

Dari sinilah pura suci ini mendapat namanya, yang berarti "pura beratapkan langit di dalam gua".

Di dalam gua yang menjadi jantung pura, terdapat Tirtha Selaka yang misterius. Konon, air suci inilah yang menjadi sumber berkah bagi Sri Masula-Sri Masuli, sepasang anak kembar yang lahir atas permohonan seorang suami kepada para dewa.

Mitos yang berkembang di masyarakat setempat mengisahkan bahwa air Tirtha Selaka memiliki kekuatan untuk menganugerahkan keturunan kepada pasangan yang belum dikaruniai buah hati.

Baca Juga: Sea Sky Lovina, Ngopi Cantik dengan Pemandangan Pantai Lovina yang Memesona

Baca Juga: Arsitektur Khas Bambu, Inilah Mari Beach Club, Suguhkan Berbagai Entertain hingga Kids Friendly

Selain Tirtha Selaka, di dalam pura juga terdapat beberapa pelinggih yang dikeramatkan, yaitu Pelinggih Ratu Gede, Pelinggih Ratu Made, dan Pelinggih Ratu Ayu.

Ketiga pelinggih ini berdampingan dengan pancuran Tirtha Selaka, menjadi tempat bagi umat untuk melakukan upacara melukat atau pembersihan diri.

Pura Kereban Langit Sading tak hanya berfungsi sebagai tempat suci untuk membersihkan diri, tetapi juga menjadi tujuan peziarah yang mencari kesembuhan dari penyakit atau memohon anugerah keturunan.

Baca Juga: WYAH Art & Creative Space, Tempat Kopi Hits dengan Arsitektur Terbaik di Ubud

Upacara Piodalan yang diadakan setiap Rabu Wage Wuku Ukir menjadi momen penting bagi umat untuk mempersembahkan sesajen dan memanjatkan doa.

Yang dipuja di Pura Kereban Langit Sading adalah Dewa Wisnu, Ratu Gede Lingsir, Ratu Ayu, dan Ratu Made.

Pesona spiritual yang terpancar dari pura ini membuat banyak umat berdatangan untuk mencari ketenangan, memohon berkah, atau sekadar mengagumi keindahan alam dan arsitektur yang harmonis. ***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub