Bali.pikiran-rakyat.com- KN SAR Arjuna 229 memulai pencarian hari ini, Jumat (4/7), tepat pukul 09.45 WITA. Tim SAR gabungan mengerahkan 306 personel untuk menyisir area seluas 37,21 kilometer persegi. Namun, hingga Jumat siang, tim belum menemukan korban baru, baik yang selamat maupun meninggal dunia.
Singkat kata, dari kemarin sore sampai saat ini belum ada tambahan yang ditemukan selamat maupun meninggal lagi. Jadi data terakhir ialah 29 selamat dan enam meninggal yang ditemukan.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Dewa Hendri Gunawan mengatakan, Tim SAR Gabungan Jembrana bersama Tim SAR Buleleng terus menyisir perairan pesisir Jembrana. Mereka memperluas area pencarian dari Pelabuhan Gilimanuk hingga Perairan Pebuahan, Banyubiru. Kendala cuaca ekstrem menghambat identifikasi titik bangkai kapal yang masih menjadi misteri.
"Kendala selama pencarian yang paling keras adalah faktor cuaca yang seketika mengalami perubahan, yaitu angin kencang dan ombak tinggi di Perairan Gilimanuk," jelas Dewa Hendri.
Operasi pencarian hari ini mengerahkan dua unit Rigid Inflatable Boat (RIB), yakni RIB 01 Gilimanuk dan RIB 04 Buleleng. Kondisi laut yang tidak menentu membuat tim sulit bergerak optimal dalam menemukan lokasi kapal. Cuaca buruk ini menjadi penghalang utama dalam operasi kemanusiaan tersebut.
"Untuk daerah pencarian kami melakukan pencarian sampai masuk daerah Pebuahan," tambah Dewa Hendri.
Cuaca di Selat Bali memang terkenal sering berubah-ubah secara drastis. Angin kencang tiba-tiba datang dan memicu gelombang tinggi yang berbahaya. Kondisi ini secara signifikan memperlambat proses pencarian di lapangan.
"Kami terus berusaha maksimal menghadapi tantangan alam ini," kata salah seorang anggota tim SAR yang enggan disebut namanya.
Baca Juga: Deva Dianjaya Rilis Album Perdana Pendevasaan. Kisah Patah Hati Berbalut Upbeat