Dibuka Per April 2024: Begini Larangan Saat Mendaki di Gunung Rinjani Lombok, Bahaya Menanti Jika Dilanggar

- 17 April 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi. Para pendaki di Gunung Rinjani. Inilah warga negara asing yang paling banyak mendaki Rinjani.
Ilustrasi. Para pendaki di Gunung Rinjani. Inilah warga negara asing yang paling banyak mendaki Rinjani. /Tangkapan layar/Instagram @rinjani_lovers

x

Bali.pikiran-rakyat.com – Gunung Rinjani Lombok di Nusata Tenggaran Barat (NTB) sempat ditutup selama tiga bulan dan per 1 April 2024 telah resmi dibuka kembali.

Namun sebelum berwisata atau melakukan aktivitas pendakian di Gunung Rinjani Lombok, ada baiknya mencari tahu larangan atau mitos di Gunung tertinggi ketiga di Indonesia itu.

Pasalnya, Gunung Rinjani Lombok yang menjadi salah satu destinasi penuh mitos dan legenda yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Makin Hemat, Wisata Populer di Bali Ini Bisa Dikunjungi Tanpa Perlu Keluar Rupiah

Berdasarkan cerita rakyat, gunung itu dikuasai oleh bangsa Jin beragama itu sehingga ada perbuatan yang dilarang atau larangan-larangan di sekitar Gunung Rinjani Lombok.

Apa saja larangan itu, berikut ulasanya:

Salah satu larangan yang sangat dipegang teguh oleh penduduk setempat adalah menginjakkan kaki di area tertentu yang dianggap sakral.

Konon, beberapa tempat di gunung ini hanya boleh dikunjungi oleh makhluk gaib, dan manusia dilarang keras untuk melangkah di sana.

Baca Juga: Habis Liburan di Bali Pingin Pulang ke Jakarta, Bisa Pilih PO Gunung Harga Harga 600 Ribuan

Kepercayaan akan larangan ini sangat kuat di kalangan penduduk setempat, dan mereka melihatnya sebagai tradisi yang mendalam yang harus dijunjung tinggi.

Hal ini merupakan cerminan dari rasa hormat dan kepercayaan mereka terhadap alam yang mengelilingi mereka.

Selain itu, mitos ini juga melahirkan cerita-cerita tentang pendaki yang hilang di Gunung Rinjani, yang diduga mencoba melanggar larangan tersebut.

Baca Juga: Giri Prasta Paparkan Konsep Pendidikan dan Kesehatan Gratis se-Bali

Mitos ini menciptakan atmosfer misterius di sekitar gunung dan seringkali menjadi topik pembicaraan saat malam hari, ketika api unggun menyala terang.

Larangan menginjak area terlarang di Gunung Rinjani juga mencerminkan hubungan erat penduduk setempat dengan alam dan lingkungan.

Mereka memandang gunung ini sebagai tempat yang sarat dengan energi dan roh spiritual, dan mereka berkomitmen untuk menjaga dan melindungi tempat ini.

Kelestarian Lingkungan Gunung Rinjani

Tidak hanya berlandaskan pada aspek spiritual dan kepercayaan, larangan ini juga memiliki tujuan praktis dalam menjaga kelestarian Gunung Rinjani.

Dengan menghindari manusia untuk menginjak area tertentu, penduduk setempat berusaha keras untuk melindungi ekosistem dan keindahan alam yang ada di gunung ini.

Mereka meyakini bahwa dengan mematuhi larangan ini, mereka dapat menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani agar tetap utuh dan lestari untuk generasi yang akan datang.

Oleh karena itu, larangan ini bukan hanya sekedar tradisi atau kepercayaan, melainkan juga tindakan nyata dalam melestarikan lingkungan alam.

Gunung Rinjani bukan hanya sebuah tempat yang luar biasa dari segi keindahan alamnya, tetapi juga kaya akan mitos, kepercayaan, dan budaya yang perlu dihormati oleh setiap pengunjungnya.

Sebagai pendaki yang menjelajahi keindahan gunung ini, kita harus selalu menghormati larangan ini.

Tindakan ini bukan hanya sebagai tanda penghormatan kepada kepercayaan penduduk setempat, tetapi juga sebagai kontribusi positif dalam menjaga kelestarian alam yang mengagumkan ini.

Dengan memahami dan mematuhi larangan ini, kita bisa memastikan bahwa Gunung Rinjani akan tetap menjadi destinasi yang indah dan mempesona bagi kita semua dan generasi-generasi yang akan datang.

Menghargai Warisan Budaya dan Alam

Ketika kita menjelajahi Gunung Rinjani, kita juga harus menyadari bahwa larangan-larangan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya dan alam yang perlu kita hargai.

Ini adalah cara penduduk setempat untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan alam, makhluk gaib, dan kepercayaan mereka. Kita sebagai tamu harus berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ini.

Selain itu, Gunung Rinjani Lombok juga merupakan kawasan yang dilindungi secara resmi, dan larangan-larangan ini berperan penting dalam menjaga ekosistemnya tetap seimbang dan lestari.

Sebagai pendaki yang bertanggung jawab, kita memiliki peran penting dalam melestarikan lingkungan alam.

Dengan menjalani etika perjalanan yang baik dan mematuhi larangan-larangan ini, kita dapat membantu menjaga Gunung Rinjani tetap asri dan alamnya tetap utuh.

Gunung Rinjani Lombok adalah sebuah tempat yang mempesona, penuh dengan mitos dan larangan yang perlu dihormati.

Larangan menginjak area tertentu di gunung ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari kepercayaan dan budaya penduduk setempat, serta merupakan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian alam.

Ketika kita menjelajahi Gunung Rinjani, mari selalu menghormati larangan ini sebagai tanda penghormatan kepada penduduk setempat dan sebagai bentuk kontribusi positif dalam menjaga kelestarian alam yang indah ini.

Dengan demikian, kita dapat menjaga Gunung Rinjani tetap menjadi destinasi yang mempesona untuk generasi-generasi mendatang.***

Editor: Nyoman Askara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah