Wayan Suyasa Tegaskan Dirinya Tak Melawan Giri Prasta: Pilkada Itu Memilih Pemimpin!

- 22 Mei 2024, 05:00 WIB
Bupati Badung Giri Prasta (kiri) dan Ketua DPD II Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa (kanan).
Bupati Badung Giri Prasta (kiri) dan Ketua DPD II Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa (kanan). /

Bali.pikiran-rakyat.com – Pilkada Badung akan digelar pada 27 November 2024 bersama dengan daerah lainnya di Indonesia.

Saat ini baru hanya I Wayan Suyasa yang hampir pasti menjadi calon pada Pilkada Badung berpasangan dengan I Wayan Disel Astawa dari Golkar dan Gerindra

Sementara dari kubu PDI PDI Perjuangan yang dimotori oleh Nyoman Giri Prasta masih melakukan penjaringan dengan penyaringan 10 bakal calon bupati dan wakil Bupati Badung.

Baca Juga: Analisis Vietnam, Timnas Indonesia Bisa Dikalahkan karena 2 Faktor Ini di Piala AFF 2024

Wayan Suyasa bersama Disel Astawa bahkan telah menyatakan kesiapannya sebagai kontestan dalam kontestasi politik lima tahunan untuk memilih pemimpin itu.

Dilansir Rabu 22 Mei 2024, Wayan Suyasa menegaskan jika dalam Pilkada Badung dirinya tidak melawan Bupati badung I Nyoman Giri Prasta.

Karena Bupati Giri Prasta telah menjabat selama dua periode sehingga secara konstitusi tidak lagi dibutuhkan menjadi calon Bupati Badung.

Baca Juga: Konsolidasi PDI Perjuangan Suarakan Giri Prasta Gubernur Bali, Batal Jadi Wakil Koster?

“Bahwa Pilkada Badung 2024-2029 Bupati dan wakil bupatinya telah dua periode. Jadi sudah selesai secara aturan,  sehingga kita kedepan pasti memiliki pemimpin baru,” kata Wayan Suyasa.

Menurut Wakil ketua DPRD badung itu, Pilkada Badung 2024-2029 itu dalam rangka memilih pimpinan baru itu mesti dijelaskan kepada masyarakat sehingga tidak muncul persepsi lainnya.

“Itu yang harus dijelaskan kepada masyarakat. Kadene kel ngawan bupati ne jani keto lho. (biar tidak dikira melawan bupati yang sekarang/Giri Prasta-red). Ampura, ini melawan secara politik ya," tegas Suyasa.

Baca Juga: Konsolidasi Kubu Giri Prasta Sindir Penantang Pilkada Badung? ‘Jangan Sampai Be Celeng 2 Kilo Irage Membelot’

Mengenai perubahan pola kepemimpinan yang disuguhkan kepadanya, Wayan Suyasa tidak sependapatan.

Karena pendapatan Suyasa, setiap kepemimpinan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

“Dalam setiap kepemimpinan memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau saya lebih cocok penyempurnaan,” tegas Suyasa. ***

Editor: Nyoman Askara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah