Bali.pikiran-rakyat.com - Desa Wisata Timbrah terletak di Jl. Raya Timbrah, Bungaya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.

Desa ini dikenal sejak tahun saka 1118 dengan nama Desa Patimah yang berada di Lebak Apin Geger, sebuah perbukitan yang dihuni oleh penduduk Bali Aga, penduduk asli Bali yang masih mempertahankan adat istiadat leluhur mereka.

Sejarah desa ini berawal dari bencana alam Gunung Toh Langkir atau Gunung Agung yang meletus beberapa kali sejak tahun saka 1118.

Baca Juga: Inilah Pantai Jasri, Pantai Berpasir Hitam yang Eksotis di Karangasem Bali, Kuliner Murah Muriah

Akibat letusan ini, banyak penduduk yang berpindah ke lokasi lain yang lebih aman dari aliran lahar.

Kedatangan penduduk baru membawa perubahan dan perkembangan signifikan bagi Desa Patimah.

Penduduk asli yang berjumlah 75 orang, dikenal sebagai Bali Mula, mulai membangun berbagai pemukiman dan tempat-tempat penting:

Baca Juga: Bakas Levi Rafting & Elephant Tour, Petualangan Seru Baik Gajah di Klungkung, Bali

• I Gusti Ngurah Bija membangun Pauman Beji.
• I Gusti Anakan Toya membangun Pauman Manak Yeh.
• Ki Tuhung membangun Pauman Lambuan.

Pada tahun 1683, diadakan pertemuan untuk membicarakan perencanaan pembangunan desa dan menentukan upacara adat atau aci-aci.

Dari pertemuan inilah terbentuk banjar dan pemaksan seperti yang dikenal saat ini, dan nama Desa Patimah diubah menjadi Desa Timbrah.

Baca Juga: Makin Ngeri! Timnas Indonesia Bakal Kedatangan Pemain dari Inter Milan? Tapi Bukan Emil Audero

Daya Tarik Desa Timbrah

Desa Timbrah masih mempertahankan banyak tradisi dan adat istiadat Bali Aga.

Setiap tahunnya, desa ini mengadakan berbagai upacara adat yang sarat makna dan nilai budaya.

Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan dan bahkan ikut serta dalam beberapa kegiatan adat yang dilakukan oleh penduduk setempat.

Desa Timbrah juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah dan asri.

Baca Juga: Sebelah Sanur, Inilah Pantai Mertasari, Surga Tenang untuk Mantai Bersama Keluarga

Para wisatawan dapat menikmati trekking melalui perbukitan dan sawah yang hijau, sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang memukau.

Jalur trekking ini juga menghubungkan beberapa situs bersejarah dan tempat-tempat penting di desa.

Mengunjungi Desa Timbrah memberikan kesempatan untuk melihat langsung kehidupan sehari-hari penduduk Bali Aga yang masih mempertahankan cara hidup tradisional.

Baca Juga: Inilah Pantai Jasri, Pantai Berpasir Hitam yang Eksotis di Karangasem Bali, Kuliner Murah Muriah

Interaksi dengan penduduk setempat memberikan wawasan tentang nilai-nilai kehidupan, kebersamaan, dan kebudayaan yang masih terjaga hingga saat ini. ***