Bali.pikiran-rakyat.com- Politisi PDI Perjuangan, I Nyoman Mulyadi menjadi sosok yang tengah hangat diperbincangkan di Kabupaten Tabanan.
Politisi asal Kecamatan Kediri ini, bermanuver dengan mendaftar sebagai kandidat calon kuat yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Tabanan. Bahkan, plus dengan partai-partai lain non parlemen di “Gumi Lumbung Pangan”.
Manuver dari juragan properti ini, bisa jadi tak terlepas dari kontribusi di partai PDI Perjuangan namun sering dikecewakan. Alias Mulyadi sebagai sponsorship partai sering ditipu oleh oknum kader partai moncong putih Tabanan.
Baca Juga: Sinyal Apa Ini? Megawati Cuekin Koster, Salami Giri Prasta
Disinggung soal itu, Mulyadi tidak menampik bahwa dirinya kecewa dengan sikap DPC PDI Perjuangan Tabanan. Hal itu tak terlepas dari kontribusi selama ini yang ia berikan kepada partai.
Mulyadi mengaku, bahwa dirinya sejak duduk di kelas 1 SMP sudah menjadi simpatisan PDI Perjuangan. Gurunya ialah Ratu Alit Puri Abian Tuwung. Mediang Ratu Alit merupakan guru olahraga Mulyadi, sehingga dirinya sering disuruh untuk maen ke Puri.
Dari situlah kemudian, dirinya sering membuat teh atau kopi untuk kader-kader PDI Pwrjuangan. Sehingga itu menarik minatnya masuk ke dunia politik.
“Saya sudah lakukan banyak untuk PDI Perjuangan. Dan saya tidak pernah meminta untuk menjadi anggota dewan atau duduk menjadi wakil bupati. Semua itu didorong oleh mereka. Tapi, saat saya mengiyakan, saya mendapat hal yang tidak mengenakan (seperti ditipu),” ucapnya kepada Pikiran Rakyat, Selasa (1/7/2024) saat ditemui di rumahnya.