"Tidak pernah saya tegur, karena semua kader memiliki hak untuk menunjukkan wajar saja. Saya memberikan ruang untuk semua."
Demikian kata Koster dilansir dadi podcast YouTube, Jeg Bali yang tayang Kamis malam (18/4/2024).
Baca Juga: Giri Prasta Beri Respon Ketika Putra Dijagokan di Pilkada Badung: Dilantik Saja Belum!
Yang jelas, pihaknya tidak mempermasalahkan apa yang muncul di internal partai. Karena semua akan berujung di DPP Partai.
"Ujungnya setelah diproses di DPC, DPD adalah DPP, dan kewenangannya ada di Ibu Megawati," kata Koster.
"Begitu rekomendasi keluar dari partai, ya semua kader harus taat dan menghormati keputusan DPP Partain dalam hal ini Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan taat dan disiplin," ujar mantan Anggota DPR RI itu.
Baca Juga: Sudah Tahu Sejarah Gunung Rinjani Lombok dan Asal Usul Nama? Ternyata dari 2 Sosok Ini
Lebih lanjut dia kembali menyatakan ada kebiasaan di PDIP memberikan atau menugaskan kepala daerah dalam dua periode.
Beda kasus dengan Made Mangku Pastika, yang sebut dia memiliki komitmen berbeda sehingga PDIP mencalonkan Puspayoga kala itu.
Meski ada kebiasaan begitu, Koster menyatakan partianya tak serta merta memberikan rekomendasi untuk dua periode.