Menurut Wakil ketua DPRD badung itu, Pilkada Badung 2024-2029 itu dalam rangka memilih pimpinan baru itu mesti dijelaskan kepada masyarakat sehingga tidak muncul persepsi lainnya.
“Itu yang harus dijelaskan kepada masyarakat. Kadene kel ngawan bupati ne jani keto lho. (biar tidak dikira melawan bupati yang sekarang/Giri Prasta-red). Ampura, ini melawan secara politik ya," tegas Suyasa.
Mengenai perubahan pola kepemimpinan yang disuguhkan kepadanya, Wayan Suyasa tidak sependapatan.
Karena pendapatan Suyasa, setiap kepemimpinan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
“Dalam setiap kepemimpinan memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau saya lebih cocok penyempurnaan,” tegas Suyasa. ***