Kabar terbaru ini disampaikan pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr IGNG Ngoerah ketika dikonfirmasi awak media, Selasa 11 Juni 2024.
Ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah dokter Affan Prigambido Permana menyatakan, rumah sakit terbesar di Nusa Tenggara itu sendiri merawat 16 korban. Namun, dalam penanganannya tiga orang dinyatakan meninggal.
"Ada yang memang langsung dibawa ke rumah sakit tersebut dan ada juga pasien yang merupakan rujukan dari rumah sakit lain. Dari 16 pasien (yang dirawat di RSUP Prof. Ngoerah) itu, tiga orang dinyatakan wafat. Sehingga sampai saat ini 13 orang masih dirawat," paparnya.
Baca Juga: Mendominasi Sepanjang Laga, Timnas Indonesia Masih Kesulitan Tembus Pertahanan Filipina
Ditambahkan oleh Kepala Instansi Rawat Intensif dan Luka Bakar dokter Putu Kuniyanta, tiga korban meninggal itu adalah Purwanto (43); Yudis Aldiyanto (33); dan Edi Herwanto (40). Dari ketiganya, Purwanto yang diketahui pertama dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah.
Di mana, hampir 74 persen tubuhnya hangus akibat dilalap si jago merah. Ia sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Minggu (9/6).
Baca Juga: Wahana Terekstrim di Bali, Cobain G Swing di Canggu, Sensasi Ayunan di Ketinggian 40 Meter
Baca Juga: Jaraknya hanya 11 KM dari Kota Tabanan Bali, Pantai Ini Tak Kalah dengan Tanah Lot
Sayangnya, nyawa pria asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur tersebut tak tertolong lagi pada Senin (10/6) pukul 01.00 WITA.