Network
Bali.pikiran-rakyat.com - Hidup dan mati seseorang memang tak ada yang tahu. Begitu juga dengan akhir hidup IWJ, 24, terduga pelaku kasus narkoba yang sempat dijebloskan ke ruang tahanan Polres Badung.
Ia tewas setelah mendapat perawatan tim medis RSUP Prof. Ngoerah setelah sebelumnya mencoba mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di ruang tahanan.
Beberapa sumber kepolisian menjelaskan, bahwa dari tangan terduga pelaku itu juga tidak ditemukan adanya barang bukti (BB) narkoba.
Baca Juga: Vila Tutup Sungai Bodong, Luasnya 5 Hektare? Dokumen Perizinan Belum Diterima Satpol PP
Baca Juga: Dua Amalan Rahasia Mbah Moen, Kunci Sehat dan Rezeki Lancar
Namun begitu, IWJ kabarnya memang menjadi target operasi atau TO petugas karena kabarnya adalah seorang pemakai aktif dan mengetahui jaringan pemasok narkoba.
Namun begitu, dalam penangkapan tersebut yang bersangkutan tidak kedapatan membawa barang bukti narkoba.
Dan, dalam kondisi sakau sehingga untuk sementara dijebloskan ke dalam ruang tahanan.
Tapi, sayangnya tidak ada pengawasan dari petugas secara intensif terhadap IWJ yang kondisinya sakau. Sehingga, ia nekat berusaha untuk mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Nyai Khoiriyah Baidhowi, Kakak Ipar Mbah Moen Bagi Rahasia Tirakat Anak Sholeh
Di bagian lain Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombespol Jansen Avitus Panjaitan membenarkan kabar meninggalnya terduga pelaku narkoba itu.
Dia menjelaskan, saat dalam perawatan di rumah sakit, almarhum ditemani oleh sang istri dan anaknya.
Istri dan anak IWJ juga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah pria itu. "Keluarga mengakui yang bersangkutan pengguna narkoba.
Bahkan pernah dua kali mencoba bunuh diri. Lalu terkait tewasnya tangkapan narkoba Polres Badung IWJ di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, berawal dari percobaan bunuh diri," paparnya.
Baca Juga: Begini Kriteria Calon Istri Versi Mbah Moen, Pemuda Muslim Wajib Tahu
Baca Juga: Banyak Kasus Usai Naik Haji Dikejar Bank, Ini Petuah Mbah Moen Agar Masuk Surga
Untuk diketahui, IWJ mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan ikat pinggang di ruang tahanan Mapolres Badung.
Saat kondisinya sudah lemas, petugas jaga mengetahui dan langsung membawa yang bersangkutan ke RSUD Mangusada, Sabtu 2 Maret 2024 sekitar pukul 09.30. Selanjutnya dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah.
Penyebab dasar kematian karena kegagalan organ dalam. Rhabdomyolysis. Suspek intoksikasi amfetamin dan metamfetamin.
Yakni akibat gangguan ginjal akut, transaminitis, gagal jantung akut, sindrom gangguan pernapasan akut. ***
