Sidetapa Belakangan Viral, Jadi Markas dan Gudang Mobil Curian di Bali

- 29 Maret 2024, 09:17 WIB
Ilustrasi mobil curian
Ilustrasi mobil curian /Dok Humas Polresta Denpasar

Baca Juga: Jaksa Tetap Bersikukuh Lima Terdakwa Bantu Aksi Penipuan Tridana Yasa

Singkat kata, korban pun langsung ke lokasi untuk mengecek mobilnya. Kasus pun semakin runyam karena ada dugaan bos PT. Bali Sati Trans diduga terlibat jaringan mafia mobil bodong tersebut.

Sebab, awalnya mengaku sedang berada di Jawa. Tapi, ketika korban berada di kediaman Pak Nonot dan Bu Nonot, serta diminta uang tebusan Rp 55 juta. Tiba-tiba nongol di kediaman Nonot.

Untuk mendapatkan mobilnya kembali, pasutri ini juga menjadi korban penipuan Erik oknum warga Sidetapa yang mengaku bisa menjembatani dengan Nonot.

Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Balas Dendam Lawan Timnas Irak di Kandang

Baca Juga: PSSI Dekati Striker Berdarah Indonesia Ole Romeny untuk Perkuat Timnas Indonesia

"Merasa diperdaya karena awam hukum, mau gimana lagi. Kesal mobil tak dikembalikan, pinjaman Rp 30 juta untuk modal tebus unit hilang tangan penjahat Sidatapa, membuat kami berani ke kantor polisi," ungkap korban.

" Kamis (28/3), mobil ini diteruskan dan dikeluarkan dari Desa Sidatapa," janji Hiroki ketika dihubungi awak media. Ungkap dia, mobil itu memang hilang setelah dibawa oleh penyewa asal Tabanan yang bernama Maksimum.

Dan, belakangan diketahui di gadai di Sidetapa. "Selaku perusahaan rent car saya merasa rugi. Saya akan melapor ke Polda Bali soal unit-unit yang hilang," tukasnya. ***

Halaman:

Editor: Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x