Baca Juga: Sosok Rp34 Miliar Eks Belanda U19, Ungkap Situasi Sulit untuk Bela Timnas Indonesia
“Kalau tidak ingin Tabanan makin ketinggalan maka tidak ada cara lain. Ke depan, Tabanan harus dipimpin oleh orang yang memiliki kepemimpinan yang kuat, rela berkorban, dan memiliki jiwa entrepreneurship," paparnya.
"Quality tourism di Tabanan bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita harus membahas tantangan seperti fenomena keributan yang dibuat wisatawan agar tidak terjadi di Tabanan," imbuhnya.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Tentang Bali yang Perlu Anda Simak, Nomor 4 Wajib Diwaspadai
Baca Juga: Sosok Rp34 Miliar Eks Belanda U19, Ungkap Situasi Sulit untuk Bela Timnas Indonesia
Damara berharap pemerintah daerah Tabanan bisa melihat tren ini sejak awal dan mempersiapkan strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
"Bisa melihat bagaimana pola pengembangan pariwisata di Canggu berdampak pada kemacetan dan ketidaknyamanan. Jika Tabanan tidak mempersiapkan detail frame wilayah pariwisata, kondisi yang sama akan terjadi," sebutnya.
Dia menilai bahwa peran pemimpin yang visioner sangat vital dalam pengembangan wilayah. Ia menyebut pun menyebut nama I Nyoman Mulyadi sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Tabanan.
Baca Juga: Melihat Kehidupan Masyarakat Tradisional Bali di Pantai yang Jaraknya 30 KM dari Denpasar
Baca Juga: Bukan Sandy Walsh, Pesaing Asnawi Mangkualam di Timnas Indonesia Mulai Pertimbangkan Tawaran PSSI