Berkunjung ke Kuburan Trunyan, Tradisi Pemakaman Unik di Kintamani Bali, Banyak Jenazah tapi Wangi

- 27 Juni 2024, 12:55 WIB
Tulang belulang yang ada di Desa Trunyan. / wanaswara.com
Tulang belulang yang ada di Desa Trunyan. / wanaswara.com /

Bali.pikiran-rakyat.com - Kuburan Trunyan, terletak di Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, menawarkan pengalaman unik dan menarik dengan tradisi pemakaman yang berbeda dari kebanyakan.

Tempat ini dikenal karena keberadaan pohon besar yang menjadi salah satu simbol khas, yaitu pohon taru menyan, yang memiliki aroma harum dan berperan penting dalam tradisi pemakaman di Trunyan.

Dari dermaga, perjalanan dimulai dengan berjalan ke kanan, di mana pengunjung akan menemukan tulisan tentang Trunyan Grave.

Baca Juga: Cocok untuk Pemula! Sensasi Mendaki Gunung Abang, Surga Pendakian di Kintamani Bali

Di sini, jenazah tidak dikubur melainkan diletakkan di tanah di bawah pohon taru menyan. Menariknya, jenazah tersebut tidak berbau karena pengaruh dari pohon ini.

Taru berarti pohon, dan menyan berarti harum, sehingga pohon ini dikenal sebagai pohon harum yang mengeluarkan aroma mirip minyak kayu putih.

Jenazah yang diletakkan di bawah pohon taru menyan ditutup dengan kain dan disertai barang-barang kesukaan almarhum.

Baca Juga: Pilkada! Nyoman Mulyadi Daftar Calon Bupati Tabanan ke Golkar, Sanjaya Merespon: Aman-aman Saja!

Jenazah kemudian dikerudungi dengan sangkar anyaman bambu berbentuk segitiga.

Setelah tiga tahun, tulang belulang jenazah dipindahkan ke tumpukan tulang di altar yang ada di sebelahnya.

Halaman:

Editor: Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah