Bali.pikiran-rakyat.com- Ketua PAC PDI Perjuangan Kediri, I Nyoman Mulyadi, mendaftar sebagai calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Tabanan untuk diusung menjadi Calon Bupati Tabanan di Pilkada November 2024 mendatang.
Manuver Mulyadi itu, kemudian direspon oleh DPC PDI Perjuangan Tabanan dengan memanggil Nyoman Mulyadi ke kantor DPC. Namun, Mulyadi tidak hadir dalam rapat yang digelar di kantor DPC PDI P Tabanan tersebut.
Atas hal ini, Mulyadi memberikan pesan menohok kepada Ketua DPC PDI P Tabanan, Komang Gede Sanjaya, Senin 1 Juli 2024.
Kata Mulyadi, kondisi DPC PDI Perjuangan yang hendak merapatkan dirinya itu sama halnya dengan paribahasa ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’.
Baca Juga: Pilgub Bali 2024, Menakar Daya Dobrak Duet Maut Mantra-Mulia Vs Koster-Giri Prasta
Paribahasa di atas bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh guru, akan ditiru oleh murid, mentah-mentah.
Paribahasa itu punya makna yang sama dengan deskripsi orang Jawa terhadap sosok guru sebagai yang digugu lan ditiru. Yang dipercaya dan diikuti.
Bila guru kencing berdiri murid kencing berlari, serta bila Guru adalah sosok yang digugu lan ditiru, maka sudah sepantasnya hal-hal baik semata yang ditunjukkan oleh guru dalam kesehariannya, terutama di sekolah.
“Guru kencing berdiri murid kencing berlari,” ucap Mulyadi singkat.