Bali.pikiran-rakyat.com - Meski cuaca sedang dingin-dinginya, tapi tensi politik di internal PDI Perjuangan Tabanan sedang menghangat.
Tak hanya memunculkan nama incumbent I Komang Gede Sanjaya dalam bursa.
Ada penantang baru yang tak kalah moncer, yakni Ketua PAC PDIP Kediri, I Nyoman Mulyadi yang bikin calon petahana panas dingin.
Baca Juga: Berenang dengan Green Turtle di Lipah Beach, Surganya Snorkeling di Bali Timur
Baca Juga: Gara-gara Anjing, Perempuan Italia Jadi Pesakitan di PN Denpasar
Di mana, Mulyadi baru-baru ini, ia membuat kejutan dengan mendaftarkan diri di DPD I Golkar Bali sebagai bakal calon Bupati Tabanan, padahal beberapa bulan sebelumnya, Mulyadi telah menyerahkan formulir di PDIP untuk posisi yang sama.
Langkah ini tentu menambah dinamika politik di Kabupaten Tabanan, terutama menjelang rekomendasi calon Bupati dan Wakil Bupati dari DPP PDIP yang baru akan turun pada Agustus mendatang.
Baca Juga: Hutan Pinus Glagalinggah Lestari, Destinasi Sejuk yang Tawarkan Keindahan Alam di Kintamani
Baca Juga: Tak Hanya Savana Tianyar, Ada Savana Nusu Pesona Alam di Bali yang Tersembunyi
Ketua Relawan Semoton Mulyadi Tabanan (Semut), I Nyoman Ardika, membenarkan bahwa Nyoman Mulyadi memang mendatangi Kantor DPD Golkar Bali.
Di sana, ia bertemu dengan Ketua DPD Golkar I Nyoman Sugawa Korry untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Tabanan.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan di kalangan politisi dan masyarakat Tabanan. Pasalnya, Mulyadi adalah tokoh PDIP yang cukup dikenal di daerah tersebut.
Baca Juga: Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Mulai Dibocorkan Media Belanda
Baca Juga: Fikki Hariyanto Tangan Kanan Bede Narkoba Divonis 7 Tahun Penjara
Menurut Ardika, yang akrab disapa Sengap, saat mendaftar, Mulyadi didampingi oleh sejumlah tokoh politik dari berbagai partai.
Mereka termasuk Ketua Partai Gerindra Tabanan I Gede Juliastrawan, Ketua Demokrat Tabanan Wayan Adnyana, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tabanan, dan Ketua KIM Tabanan I Ketut Carma.
Kehadiran tokoh-tokoh dari berbagai partai ini menandakan adanya dukungan lintas partai terhadap Mulyadi.
Baca Juga: Cegah Main Judi Online, Polsek Tabanan Razia Handphone Anggota
Baca Juga: Pajak Tambang Galian C Banyuwangi di Duga Bocor, Temuan JPKP Jawa Timur
Sebelum mendaftar ke DPD Golkar, Nyoman Mulyadi telah beberapa kali berkomunikasi dengan perwakilan Golkar Kabupaten dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Kabupaten Tabanan.
Menurut Sengap, komunikasi ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan Mulyadi maju sebagai calon bupati melalui KIM Tabanan.
Hal ini menunjukkan bahwa Mulyadi tidak hanya berkomunikasi dengan satu partai saja, tetapi juga menjajaki peluang dukungan dari koalisi partai lainnya.
"Pak Man ditawari mendaftar sebagai calon bupati melalui KIM Tabanan jika memang serius ingin berdemokrasi," ungkap Sengap.
Baca Juga: Statement Berkelas Eks Pelatih Timnas Indonesia U19 Soal Pemain Naturalisasi
Baca Juga: Viral di Bedugul! Babi Guling Depot Betty, Murah Meriah Cuma Rp20 Ribuan Bisa Kenyang Enak
Setelah proses pendaftaran, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan survei elektabilitas melalui lembaga survei dari DPP partai.
Survei ini merupakan bagian dari mekanisme partai untuk menilai peluang kandidat dalam pemilihan.
Sengap menegaskan bahwa langkah Mulyadi bukanlah bentuk pembelotan dari partai, melainkan sebagai bagian dari proses demokrasi yang sah.
Nyoman Mulyadi siap menerima konsekuensi dari keputusannya. Menanggapi kemungkinan adanya sanksi dari PDIP, Sengap menyatakan bahwa Mulyadi akan mengikuti keputusan partai.
Baca Juga: Pajak Tambang Galian C Banyuwangi di Duga Bocor, Temuan JPKP Jawa Timur
"Itu keputusan PDIP. Pastinya Pak Man sebagai kader partai akan mengikuti keputusan tersebut jika nanti telah mendapatkan rekomendasi," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPD Golkar Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirya menjelaskan bahwa pihaknya di tingkat kabupaten hanya menunggu instruksi dan keputusan dari DPP partai terkait pendaftaran Nyoman Mulyadi di DPD Golkar Provinsi.
Wirya menegaskan bahwa tidak ada perbedaan pendapat antara Golkar Tabanan dengan Golkar di tingkat provinsi terkait pendaftaran ini.
Baca Juga: Erick Thohir Sampaikan Berita Buruk Soal 1 Pemain Keturunan, Gagal Bela Timnas Indonesia?
"Tidak bersebrangan. Kalau kami di Tabanan, calon dulu yang dicari biar betul-betul serius dan komitmen dengan partai. Namun kami tetap mengikuti keputusan DPP partai," ujar Wirya.
Langkah Nyoman Mulyadi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Tabanan di DPD I Golkar Bali merupakan langkah yang penuh dengan dinamika dan strategi politik.
Keputusannya menambah warna baru dalam peta politik Kabupaten Tabanan, sekaligus menantang konvensi partai yang selama ini ada.
Mulyadi menunjukkan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi, dan setiap langkah harus diperhitungkan dengan matang. ***