Dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, pada Sabtu 29 juli 2023, salah satu kisah pelayaran penyeberangan Dang Hyang Nirartha dan keluarganya dari Blambangan melintas selat Bali menuju daratan Bali.
Singkat cerita setelah berhasil mendarat di Bali ketika Dang Hyang Nirartha memasuki hutan rimba raya (Jimbarwana), Dang Hyang Nirartha masuk ke mulut naga yang sedang menganga dan masuk menuju perutnya.
Di dalam perut naga Dang Hyang Nirartha menemukan tiga tangkai bunga teratai berwarna biru tua (tunjung biru), merah (tunjung bang) dan putih (tunjung petak).
Teratai itu dipetik dan Dang Hyang Nirartha secara tiba-tiba keluar dari perut naga.
Anak dan istrinya ketakutan melihat Dang Hyang Nirartha keluar dari mulut naga dalam keadaan tubuhnya berwarna-warni kelihatan hitam, putih lalu berubah lagi berwarna kemerahan. Dalam keadaan ketakutan anak dan istrinya serentak melarikan diri.
Dengan sabar Dang Hyang Nirartha mencari anak dan istrinya. Putra dan putrinya berhasil ditemukan kecuali istri dan satu putrinya yang bernama Ida Diah Swabawa.
Karena dicari kemana-mana tetap tidak ditemukan maka Dang Hyang Nirartha menganggap mereka sudah meninggal.
Selanjutnya agar arwah anak dan istrinya tidak terlunta-lunta maka Dang Hyang Nirartha melakukan upacara penyupatan dan kemudian arwah istri dan anaknya didewakan sebagai Dewi Melanting di Pura Pulaki.