Sekolah Lapang Kearifan Lokal Jadi Agen Ketahanan Pangan

- 27 Juni 2024, 11:41 WIB
Sekolah Lapang Kearifan Lokal Jadi Agen Ketahanan Pangan
Sekolah Lapang Kearifan Lokal Jadi Agen Ketahanan Pangan /Istimewa

"Para Pandu Budaya didampingi fasilitator akan dikirim untuk kegiatan temu kenali SLKL dan penggalian Obyek Pemajuan Kebudayaan di Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Ternate, Pulau Buaya, Pulau Lapang, Pulau Kajodai, Pulau Parumaan, Pulau Pemana, Pulau Pangamana, dan Pulau Babi serta beberapa pulau lain yang tersebar di tiga Kabupaten tersebut," paparnya.

Menurut Yani, membangun kedaulatan pangan harus menjadi gerakan bersama yang dimulai dari kedaulatan pikiran, karena pangan tidak hanya tentang konsumsi tetapi juga sebuah budaya. Daulat pangan akan berhasil bermula dari kedaulatan pikiran masyarakat adat.

Mendokumentasikan keberagaman pangan, memproduksi, mengolah, dan cara menyajikan makanan adalah bagian dari budaya. Pangan menjadi bagian penting dari budaya orang Indonesia.

Indonesia memiliki keragaman sumber pangan. Karena masyarakat adat di pulau-pulau kecil mampu menjaga keragaman pangan lokal, maka NTT menjadi front dari kedaulatan pangan melalui program SLKL.

Budaya pangan masyarakat adat di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur, merupakan kekayaan yang tak ternilai.

Dengan keberagaman sumber pangan dan pengetahuan lokal yang mereka miliki, masyarakat adat telah membuktikan bahwa mereka adalah penjaga warisan budaya yang sejati.

Melalui program Sekolah Lapang Kearifan Lokal, diharapkan kedaulatan pangan dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Gerakan bersama untuk menjaga dan menghargai keberagaman pangan lokal adalah langkah penting menuju kedaulatan pangan yang sesungguhnya. ***

Halaman:

Editor: Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah